Senin, 17/06/2024 - 13:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Sekolah di Haiti Belum Bebas dari Serangan Geng Kriminal

13 sekolah dijadikan sasaran oleh kelompok bersenjata, menurut laporan UNICEF.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 BOGOTA — Sekolah di Haiti belum bebas dari serangan oleh geng kriminal, menurut pernyataan dari Dana Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF) pada Kamis (10/2/2023). Aksi kekerasan termasuk penembakan, penjarahan, penggeledahan dan penculikan, menurut pernyataan itu.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

UNICEF mengatakan serangan oleh kelompok ini meningkat sembilan kali lipat di empat bulan pertama tahun akademik. Pada Oktober, total 72 sekolah diserang dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama yang hanya delapan sekolah.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Setidaknya 13 sekolah dijadikan sasaran oleh kelompok bersenjata, menurut laporan UNICEF. Satu sekolah dibakar, seorang siswa tewas dan dua pegawai diculik.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Laporan itu juga mengatakan pada enam hari pertama Februari saja, ada 30 sekolah yang tutup akibat meningkatnya kekerasan geng di wilayah perkotaan dan satu dari empat sekolah telah tutup sejak Oktober tahun lalu. Sekitar satu juta anak-anak Haiti tidak bisa bersekolah akibat kerusuhan sosial dan kekerasan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Peledakan Namer di Rafah Guncang Tentara Israel

Kendati sekolah selalu dianggap sebagai zona aman yang dihormati, mereka secara meningkat menjadi sasaran kekerasan di negara itu, menurut perwakilan UNICEF di Haiti Bruno Maes.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

“Kelompok bersenjata menganggap menjarah sekolah sebagai alternatif yang menguntungkan daripada pemerasan dan kejahatan,” kata Maes.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Maes menambahkan bahwa menjadikan sekolah sebagai sasaran kejahatan membawa dampak buruk pada keamanan, kesejahteraan, dan kemampuan belajar anak-anak. Kelompok kekerasan kerap kali menjarah peralatan sekolah seperti meja, bangku, papan tulis, laptop, mesin fotokopi, baterai dan panel surya serta berkarung-karung beras, tepung dan jagung yang digunakan untuk makanan di sekolah.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
PBB Perkirakan Korban Jiwa Longsor di Papua Nugini Mencapai 600 orang lebih

Selama kunjungan ke Haiti pada Rabu, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk, menyatakan keprihatinannya atas krisis akut dan gelombang kekerasan yang terjadi. “Saya mendengar sekitar 500 ribu anak tinggal dalam situasi ini, tidak dapat bersekolah dengan layak, tidak dapat dihibur oleh orang tuanya karena mereka juga takut atas apa yang akan terjadi keesokan harinya,” kata Turk.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Di tengah krisis, Kementerian Pendidikan Haiti meningkatkan upaya untuk membuka sekolah yang sebelumnya tutup.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

sumber : Antara/Anadolu

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَٰلِكَ غَدًا الكهف [23] Listen
And never say of anything, "Indeed, I will do that tomorrow," Al-Kahf ( The Cave ) [23] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi